You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tumpakoyot
Desa Tumpakoyot

Kec. Bakung, Kab. Blitar, Provinsi Jawa Timur

Sepi Ing Pamprih Rame Ing Gawe

Pengadaan Sosialisasi Kewirausahaan tentang Pengolahan Air Kelapa menjadi Kecap di Desa Tumpak Oyot.

13 Februari 2020 Dibaca 10 Kali
Pengadaan Sosialisasi Kewirausahaan tentang Pengolahan Air Kelapa menjadi Kecap di Desa Tumpak Oyot.

TUMPAK OYOT – Senin, 10 February 2020, telah diadakan Sosialisasi Kewirausahaan (Pengolahan Air Kelapa Menjadi Kecap) oleh KKN IAIN Tulungagung tahun 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi desa yang sudah tersedia di Desa Tumpak Oyot berupa buah kelapa. Setelah melakukan riset, ternyata sebagian besar ibu-ibu di desa Tumpak Oyot kurang memanfaatkan air kelapa untuk di olah kembali dalam kehidupan sehari-hari. “Ketika memasak menggunakan santan, air kelapa nya hanya kita minum atau malah kita buang mbak, lha saya ndak tau harus saya buat apa lagi” Ungkap Ibu Sati selaku ketua PKK yang ada di desa Tumpak Oyot.. Namun, dalam kegiatan ini bukan hanya dijelaskan tentang resep dan prosedur mengolahnya saja, akan tetapi juga tentang strategi pemasarannya. Dalam hal tersebut, panitia pelaksana mendatangkan tiga pemateri dari kota Malang yakni Ibu Sri Eka Astutiningsih, Ibu Sri Dwi Estiningrum dan Ibu Siti Aisah.

Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus PKK desa Tumpak Oyot dan sebagian ibu-ibu di dusun Sumbersari, desa Tumpak Oyot. Kegiatan yang di mulai kurang lebih pukul 10.30 WIB dan berakhir pukul 12.30 di Aula Balai Desa Tumpak Oyot berjalan dengan lancar. Kegiatan di awali dengan Pembukaan oleh MC, kemudian di lanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PKK. Tak lupa juga sambutan oleh ketua pelaksana kegiatan dan juga ibu Sati Supriono selaku ketua PKK.

Setelah acara formal selesai, di lanjutkan langsung menuju acara inti yakni sosialisasi. Ketiga pemateri menyampaikan materinya secara bergantian. Di awali oleh Ibu Siti Aisah yang menjelaskan tentang labelling produk, kemudian di lanjutkan oleh Ibu Sri Eka Astutiningsih yang menjelaskan tentang pemasaran produk dan di akhiri oleh Ibu Sri Dwi Estiningrum yang menjelaskan tentang penghitungan biaya. Di tengah tengah Ibu Eka menyampaikan materi, terselip satu harapan yang beliau ungkapkan, “Saya harap, setelah ini Desa Tumpak Oyot bisa di jadikan menjadi sentra Kecap yang terbuat dari air kelapa, bukan seperti kecap pada umumnya yang terbuat dari kedelai” Ungkap beliau. Dalam menjelaskan materi, Ibu Eka memang terbilang unik dan menarik perhatian para audiens. Setelah ketiga pemateri selesai, di lanjutkan dengan demo memasak yang di pimpin oleh Devisi Ekonomi KKN IAIN Tulungagung, saat demo berlangsung juga di jelaskan mengapa harus memakai air kelapa, dan juga manfaat dari air kelapa beserta bahan-bahan lainnya. Ibu-ibu sangat antusias, hal ini terbukti dengan menggerombolnya mereka ke depan dan melihat langsung proses pembuatannya secara lebih dekat. Mereka terlihat sangat penasaran dengan cara pembuatannya. Ke-antusiasan Ibu Ibu juga terlihat ketika langsung ada pertanyaan ketika materi berlangsung padahal moderator belum membuka sesi Tanya jawab.

Sebelum materi berakhir, Ibu Ibu di perkenankan untuk mencicipi kecap yang sudah di campur dengan cabai yang akhirnya menjadi sambal kecap kemudian di makan dengan tahu goreng sebagai pelengkapnya. Wajah membahagiakan tercermin dari wajah ibu-ibu setelah mencicipinya. Sebagian dari mereka merasa kaget, “Kok bisa ya.. rasanya juga seperti kecap kedelai” Celetuk salah satu Ibu berjilbab merah yang duduk di paling pojok kanan. Setelah acara di tutup oleh pembawa acara, para ibu yang hadir di berikan oleh-oleh kecap sebagai taster untuk di bawa pulang beserta satu lembar kertas yang berisikan resep pembuatan kecap dan prosedur pembuatannya.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image